Friday, March 13, 2015

Opportunity Cost

Salut, bloggers! TGIF yeay!! Karena saya adalah mahasiswa dan kuliah itu hanya 5 hari kerja, jadinya saya TGIF ya. Bagi yang masih sekolah, jangan iri ya, ada waktunya kok haha. Kali ini saya mau membuat tulisan yang berkaitan dengan jurusan saya. 

Kalian pasti bakalan kaget dengan tulisan ini karena genre blog saya yang terlihat sangat personal. Namun, tujuan saya kembali aktif di dunia blog adalah tidak hanya menuangkan semua unek-unek saya dalam bentuk tulisan, tetapi saya juga ingin berbagi ilmu yang saya dapatkan kepada para pembaca. Saya tahu, walaupun banyak yang bakal tidak paham, tapi setidaknya saya bisa membantu para siswa dan mahasiswa yang sedang kebingungan dengan topik yang saya tulis. Selain itu, saya di sini pun belajar cara menyampaikan ilmu yang saya dapatkan kepada khalayak dengan sesederhana mungkin dan mudah dipahami (semoga ya, guys). 


Jadi, kemarin, saya kuliah Akuntansi Manajemen. Kaget ya kok nama mata kuliahnya gado-gado gitu? Haha. Jadi, di akuntansi manajemen, mahasiswa akuntansi diajar bagaimana cara mengolah informasi di laporan keuangan untuk disampaikan kepada manajemen untuk membantu mereka dalam proses pengambilan keputusan. Akuntan manajemen itu bukan manajer dan juga bukan babunya manajer, tapi mereka adalah partner. 

Kembali ke topik. Di kuliah tersebut, saya mendapatkan pencerahan atas kebingungan saya selama ini. Saya dari dulu selalu bingung konsep opportunity cost atau biaya kesempatan. Sejak SMP hingga sekarang, jawaban mengenai dua kata ini selalu berbeda-beda dan membuat saya bingung. 


Namun, kuliah kemarin merubah segalanya. Karena saya percaya pada textbook yang saya pakai, jadi saya menganggap bahwa kebingungan saya telah berakhir. (Hell yeah!!) Definisi mentahnya sebagai berikut:
An opportunity cost is defined as the benefit that is sacrificed when the choice of one action precludes taking an alternative course of action. (Hilton RW, 2011)
Mubeng ya? Jadi, dengan terjemahan bahasa saya sendiri, biaya kesempatan didefinisikan sebagai keuntungan yang dikorbankan sebagai akibat mengambil suatu alternatif tindakan. Masih mubeng ya? Maafkan saya. (T_T). Jadi, ketika kalian dihadapkan dua pilihan antara X dan Y dan kalian memlilih X misalkan, maka kalian telah mengorbankan keuntungan yang mungkin diperoleh dari memilih Y.

Biaya kesempatan selalu fokus dan berhubungan pada keuntungan, laba, dan istilah lain yang sama. Namanya biaya kesempatan, yang saya awalnya dulu mengira biaya yang dikorbankan karena mengambil suatu pilihan, ternyata malah menekankan pada keuntungan. Istilah dengan definisi yang bertolak belakang, kan? Membingungkan, kan? 

Contoh 1. Dathan adalah seorang bapak yang sudah beristri dan mempunyai 2 anak. Dia pun sangat dekat dengan saudara-saudara dari keluarganya maupun keluarga istrinya sehingga saudara-saudara mereka sering mengunjungi mereka. Suatu hari, dia membeli rumah karena dia telah mengontrak sangat lama dan setelah melihat-lihat, sampailah dia pada dua pilihan. Rumah A (sudah dengan harga tanah) memiliki harga Rp500.000.000,00 dan hanya bisa memuat 4 orang dilihat dari kamar tidurnya. Rumah B (sudah dengan harga tanah) memiliki harga Rp800.000.000,00 tetapi bisa memuat 8 orang. Karena dana yang dimiliki Dathan tidak terlalu banyak, jadi ia putuskan untuk membeli rumah A. Dengan demikian, biaya kesempatan Dathan adalah keuntungan rumah B, yaitu bisa memuat 8 orang sehingga saudara-saudaranya bisa sering berkunjung. 

Mudah-mudahan paham, ya guys. Contoh di atas merupakan contoh yang memiliki informasi yang jelas mengenai kedua keuntungan yang akan diperoleh dari kedua alternatif tersebut. Namun, dunia nyata tidak semudah teori. Kenyataannya, keuntungan atas suatu pilihan biasanya tidak pernah bisa diketahui dengan jelas. Sehingga, hal seperti ini dinamakan biaya kesempatan semu. 

Contoh 2. Dika adalah seorang mahasiswa semester dua. Pada awal semester dua atau liburan semester satu, dia mencoba melamar pekerjaan di sebuah supermarket. Setelah mengikuti seleksi, ia pun lolos, namun ia belum menentukan pilihannya dengan bulat. Jika ia bekerja di sana, ia akan mendapatkan gaji sebesar Rp2.000.000,00 per bulan. Namun, di sisi lain, ia telah membayar UKT semester dua sebesar Rp3.000.000,00, sehingga ia juga memikirkan untuk terus melanjutkan dan menyelesaikan studinya. 

Berdasarkan contoh di atas, biaya kesempatan tidak bisa dengan jelas ditentukan karena Dika tidak tahu berapa keuntungan yang bisa ia dapatkan jika ia melanjutkan studi. Jika ia memutuskan untuk melanjutkan studi, maka biaya kesempatannya adalah Rp2.000.000,00 per bulan atau Rp24.000.000,00 per tahun (gaji bekerja di supermarket). Tetapi, jika ia memutuskan untuk bekerja, maka biaya kesempatannya tidak dapat diketahui dengan pasti karena selama kuliah ia tidak mendapatkan uang apapun. Tetapi, setelah lulus ia pasti akan bekerja entah sebagai apa dengan pendapatan yang entah berapa. 

Solusi dari contoh nomor 2 adalah Dika harus bertanya kepada orang yang telah berpengalaman dengan kasus yang hampir sama. Dengan demikian, ia menjadi tahu dan memutuskan biaya kesempatan dari keputusan yang ia ambil dalam kasus di atas. 


Jadi, bloggers, biaya kesempatan itu sangat esensial untuk kehidupan kita. Kita harus jeli dalam menentukan biaya kesempatan dari keputusan yang kita ambil karena siapa tahu kalian bisa menjadi kaya mendadak ketika biaya kesempatan yang diambil tepat. Biaya kesempatan menurut saya sih salah satu skill kita untuk bertahan hidup di zaman sekarang ini yang penuh dengan spekulasi. Dengan mempelajari ini, kita juga melatih kedewasaan kita karena pada dasarnya biaya kesempatan adalah belajar untuk memilah mana yang baik dan mana yang buruk. :D

Demikian tulisan yang aneh ini. Semoga bloggers bisa memahaminya. Jika ada saran dan kritik, silakan komentar, saya sedang belajar menerima kritik dan mengubahnya menjadi energi yang positif. Terima kasih dan God bless you!

Daftar Pustaka:
Hilton RW. 2011. Managerial Accounting: Creating Value In A Dynamic Business Environment. Edisi ke-9. New York: Mc Graw-Hill/Irwin

Pictures sources:
  • http://comps.canstockphoto.com/can-stock-photo_csp11758925.jpg
  • http://www.dawgpoundnation.com/wp-content/uploads/2014/08/wpid-confused-face-1.jpg.jpeg
  • All memes are made by myself  through Meme Generator application on Android

No comments:

Post a Comment

Please use polite words only. Good comments are very useful for me and this blog. It really supports me and this blog. As well, I will try as my best as possible to visit your blog and leave good comments there. Thanks for commenting.

Most Commented

Add this widget

Most Read

Just Comment